Saturday, March 1, 2014

TIPE MESIN (OVER SQUARE, OVER STROKE & SQUARE ) DAN KARBURATOR ( VM & CV )


TUGAS : INDIVIDU
M.K.      : TEKNIK SEPEDA MOTOR

TIPE MESIN (OVER SQUARE, OVER STROKE & SQUARE ) DAN KARBURATOR ( VM & CV )



 







OLEH :
HASRI
092 214 019


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
TIPE MESIN
Istilah Over Bore atau Over Stroke sering disebut-sebut jika kita sedang membicarakan tentang jeroan mesin motor. Apasih maksutnya kedua istilah tersebut. Saya  terispirasi menulis artikel ringan ini dari pembicaraan saya dan bro payeng dari india di forum xbhp. Oke mari Kita Mulai dari istilah Bore dan Stroke. Bore adalah dimensi diameter silinder blok mesin. Stroke adalah dimensi tinggi/kedalaman silinder blok mesin. Sedangkan Volume/Kubikasi mesin ngitungnya sama dengan rumus ngitung isi silinder yaitu :
  • r disini adalah jari-jari silinder = 0,5 x Bore
  • h disini adalah tinggi silinder = stroke
  • Phi = 22/7
setelah dihitung dulu konstanta phi kuadrat dari 0,5, didapat
V silinder = 0,785 x Bore x Bore x Stroke x n
dimana n = jumlah silinder
1. Over Bore (Over Square)
Over bore adalah jenis mesin dengan ciri-ciri besar Bore lebih panjang dari Stroke, Banyak orang menyebutnya sebagai mesin Over Square. Bila kita kembali lihat pada gambar secara logika bila mesin memiliki stroke yang pendek maka piston akan bergerak turun-naik lebih cepat. Ini artinya mesin berevolusi lebih cepat. Motor dengan mesin seperti ini biasanya akan  terasa sekali mudah di bentuk untuk mendapatkan RPM yang tinggi. Motor Over bore biasanya banyak ditemukan pada motor-motor Balap dimana high dengan power sangat diagungkan. Dengan melihat ciri ciri mesin Over Bore ini gak berlebihan memang bila TVS Apache RTR 160 (62mm x 52.9mm)  berkarakter racy dengan respons throttle yang cepat pula
Contoh motor lain dengan karakter mesin Over Bore adalah : Ninja 250R ( 62.0 x 41.2mm ), Scorpio Z (70 x 58mm), Thunder 250 (72.0 mm. x 61.2 mm) dan
2. Over Stroke
Over Stroke adalah jenis Mesin dengan ciri-ciri besar Bore lebih lebih pendek dari stroke, atau memiliki stroke yang panjang. Istilah lain dari mesin jenis ini adalah mesin jenis Under Square. Karakteristik utama motor dengan mesin Over stroke adalah hentakan Torsi sangat terasa di RPM  rendah sampai menengah. Akan tetapi harga yang harus dibayar adalah kecilnya power dan torsi pada rpm tinggi bila dibandingkan motor dengan jenis Over Bore. Motor bermesin Over Stroke sesuai dengan karakter stop n go saat berkomuter. Yamaha V-Ixion (57mm × 58.7mm) adalah salah satu motor yang bejenis Over Stroke. Contoh lain adalah  mio (50.0 x 57.9 mm), Vario (50,0 mm x 55,0 mm), Sky Drive (53.5 mm x 55.2 mm), harley Davidson XR 1200 (88.90 mm x 96.82 mm), HD Roadking (95.25 mm x 111.25 mm), Honda Fury (89.5mm x 104.3mm),
Yamaha YZF R15 dengan mesin yang sama pada V-Ixion yang Over stroke, sedangkan Tampilan R15 yang Racy seharusnya ditunjang dengan jenis mesin racy yang umumnya berjenis Over Bore.
3. Square
Square memiliki dimensi panjang Bore dan Stroke yang sama panjang atau hampir sama panjang. karakter mesin motor Square adalah tenaga dan torsinya diperoleh hampir merata di semua pita RPM. Motor jenis ini nyaman dipakai untuk segala hal, boleh dibilang Motor palu gada.
Contoh dari motor dengan jenis mesin Square atau minimal yang hampir square adalah  Yamaha Byson (58,0 x 57,9 mm) .
KARBURATOR

1. Karburator (VM)
Sistim pemasukan bahan bakar pada sepeda motor dimulai dari : Tangki, Saluran, Saringan dan kemudian berakhir pada unit pemasukan ke ruang bakar. Unit pemasukan ke ruang bakar ini ada dua macam yaitu : karburator dan injektor. (baca cara kerja sistim injeksi sepeda motor)
Pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar mengalir secara mekanis berdasarkan perbedaan tekanan antara bagian luar ruang bakar dan bagian dalam ruang bakar. Berdasar teori yang seperti ini maka apabila ada kebocoran dalam saluran maka akan menyebabkan sistim tidak dapat bekerja.
Prinsip kerja Karburator sama dengan penyemprot obat nyamuk, cairan akan menyemprot dengan memanfaatkan perubahan tekanan.
Apabila udara mengalir melintasi venturi B, kecepatan udara akan bertambah tetapi tekanan udara di B akan berkurang sehingga bensin akan terhisap ke atas. 
Memahami cara kerja karburator VM, dibagi dalam beberapa sistim, yaitu : (klik di sini,  karbu su karbunya motor matic)
1.      Sistem Pelampung
2.      Sistem Choke
3.      Putaran Stasioner
4.      Kecepatan Menengah
5.      Kecepatan Tinggi
Berikut adalah salah satu contoh gambar karburator VM
engan memahami sistim – sistim di atas berarti mengerti karakter karburator. Sehingga akan dapat melakukan penyetelan, menilai baik atau tidaknya karburator . (klik di sini, penyetelan karburator VM & SU)
A. Sistim Pelampung
Volume bensin diatur oleh:
1.      Pelampung (Float)
2.      Jarum pelampung (Float valve)
Cara kerja :
1.      Jika volume bensin turun, pelampung akan turun membuka katup jarum pelampung (float valve), sehingga bensin akan mengalir.
2.      Jika volume bensin naik, pelampung ikut naik dan jarum pelampung menutup aliran bensin.
B. Sistim Choke
Berfungsi :
            Untuk memperkaya campuran bensin dan udara pada saat mesin dalam keadaan dingin
Cara kerja :
  1. Jika katup choke ditutup aliran udara yang masuk berkurang.
  2. Mesin akan menyedot bensin lebih banyak dan membentuk campuran yang kaya.
C. Putaran Stasioner
Skep (Piston Valve) tertutup, udara mengalir melalui Slow Air Bleed menuju saluran Spuyer Kecil (Slow Jet), kemudian udara bercampur dengan bensin dari Spuyer Kecil (Slow Jet) menuju ruang bakar
Bagian yang bekerja :
  1. Slow Air Bleed : mensuplai udara ke slow jet
  2. Air Screw : mengatur komposisi campuran udara dan bensin
  3. Slow Jet : mensuplai bensin untuk putaran stasioner
  4. Trhottle Stop Screw : mengatur putaran stasioner mesin dengan mengatur posisi skep (piston valve)


D. Putaran Menengah
Pembukaan katup gas = ¼ – ¾, udara mengalir melalui saluran venturi, Slow Air Bleed dan Main Air Bleed, lalu Jarum Skep (Jet Needle) terangkat mengikuti pergerakan skep (Piston Valve), kemudian Bensin mengalir melalui Spuyer Utama (Main Jet) & Spuyer Kecil (Slow Jet).
Bagian yang bekerja :
  1. Ventury
  2. Slow Air Bleed
  3. Main Air Air Bleed
  4. Piston Valve
  5. Needle Valve
  6. Slow Jet
  7. Main Jet
E. Putaran Tinggi
Pembukaan katup gas =  ¾ – Penuh, udara mengalir melalui saluran ventur, sehingga Jarum Skep (Jet Needle) terangkat mengikuti pergerakan piston valve, kemudian bensin mengalir melalui Main Jet.
Bagian yang bekerja :
1. Ventury
2. Spuyer Utama (Main Jet)



2. Karburator (CV)

Teknologi karburator yang dipakai sudah lebih canggih dibandingkan model konvensional dengan penambahan beberapa penemuan baru. Karburator modern ini memiliki keunggulan pada konsumsi bahan bakar yang irit dan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini pabrikan sepeda motor banyak menggunakan teknologi karburator jenis Constant Velocity (CV) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan nama karburator vakum. Sepeda motor bebek model terbaru, sudah dilengkapi piranti karburator vakum. Bahkan teknologi karburator vakum berkembang menjadi varian New Constant Velocity (NCV), yang dipasang pada sepeda motor bebek bermesin 130 cc.
Karburator bagi sepeda motor adalah bagian yang vital. Perangkat ini berfungsi mengabutkan bensin agar lebih mudah terbakar di ruang bakar silinder. Karburator dilengkapi pelampung, katup jarum, baut penyetel udara, jarum skep, dan pompa percepatan. Setiap komponen punya tugas sendiri-sendiri.
Pelampung misalnya, berfungsi mengatur tinggi rendahnya bensin dalam ruang pelampung karburator. Tinggi rendahnya permukaan bensin itu dipengaruhi oleh lidah pelampung. Pelampung yang bocor bisa membuat karburator kebanjiran bensin. Piranti yang mengatur keluar masuknya bahan bakar pada karburator adalah skep berbentuk jarum.
Karburator vakum (CV) bisa disebut satu tahap lebih maju dibandingkan teknologi lama. Mekanisme kerja karburator vakum memang berbeda dengan karburator konvensional atau Venturi Meter (VM). Bukaan skep karburator model CV diatur berdasarkan kavakuman di ruang bakar atau tekanan udara antara inlet dan manifold, bukan oleh tarikan kabel gas seperti pada karburator tipe VM. Besar kecilnya perbedaan tekanan udara diatur oleh skep kupu-kupu yang berhubungan dengan kabel gas. Jadi pergerakan kabel gas tidak langsung membuka skep karburator, tetapi membuka skep kupu-kupu lebih dahulu baru kemudian membuka skep utama. Pada teknologi karburator CV, buka-tutup kabel gas hanya sebagai pemancing saja. Sementara membran karet karburator CV menjadi alat pengatur otomatis permintaan bahan bakar.
Naik turun jarum skep pada karburator CV ditentukan oleh kevakuman di ruang bakar. Saat putaran mesin masih rendah dan tingkat kevakuman rendah, skep hanya membuka dengan lubang yang kecil. Begitu putaran mesin naik dan tingkat kevakuman meningkat, skep akan membuka lebar-lebar untuk mengalirkan bahan bakar. Permintaan bahar bakar pun akan sesuai dengan keperluan mesin, sehingga konsumsinya jauh lebih hemat dibandingkan karburator konvensional. Dibalik kecanggihan teknologinya, karburator CV juga memiliki kelemahan, yaitu lambat pada akselerasi awal. Penyebabnya saat putaran mesin rendah, skep akan membuka rendah pula. Otomotis bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak begitu banyak sehingga tenaga yang dikeluarkan tidak besar.
Walaupun gas dipelintir dalam-dalam, skep karburator tidak akan membuka secara spontan mengikuti putaran grip gas. Yang terjadi adalah udara dipaksa masuk sebanyak-banyaknya ke dalam ruang bakar, sedangkan debit bahan bakar sedikit. Hasilnya pembakaran pun tidak optimal dan tenaga seperti kosong sesaat. Tenaga baru akan mengisi kembali pada durasi waktu sekira 1 detik.

No comments:

Post a Comment