TUGAS : INDIVIDU
M.K. : TEKNIK SEPEDA MOTOR
TIPE MESIN (OVER
SQUARE, OVER STROKE & SQUARE ) DAN KARBURATOR ( VM & CV )
OLEH :
HASRI
092 214 019
JURUSAN PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2012
TIPE MESIN
Istilah Over Bore atau Over Stroke
sering disebut-sebut jika kita sedang membicarakan tentang jeroan mesin motor.
Apasih maksutnya kedua istilah tersebut. Saya terispirasi menulis artikel
ringan ini dari pembicaraan saya dan bro payeng dari india di forum xbhp. Oke mari Kita Mulai dari istilah
Bore dan Stroke. Bore adalah dimensi diameter silinder blok mesin. Stroke
adalah dimensi tinggi/kedalaman silinder blok mesin. Sedangkan Volume/Kubikasi
mesin ngitungnya sama dengan rumus ngitung isi silinder yaitu :
- r disini adalah jari-jari silinder = 0,5 x Bore
- h disini adalah tinggi silinder = stroke
- Phi = 22/7
setelah dihitung dulu
konstanta phi kuadrat dari 0,5, didapat
V silinder = 0,785 x
Bore x Bore x Stroke x n
dimana n = jumlah
silinder
1. Over Bore (Over Square)
Over bore adalah jenis
mesin dengan ciri-ciri besar Bore lebih panjang dari Stroke, Banyak orang
menyebutnya sebagai mesin Over Square. Bila kita kembali lihat
pada gambar secara logika bila mesin memiliki stroke yang pendek maka piston
akan bergerak turun-naik lebih cepat. Ini artinya mesin berevolusi lebih cepat.
Motor dengan mesin seperti ini biasanya akan terasa sekali mudah di
bentuk untuk mendapatkan RPM yang tinggi. Motor Over bore biasanya banyak
ditemukan pada motor-motor Balap dimana high dengan power sangat diagungkan.
Dengan melihat ciri ciri mesin Over Bore ini gak berlebihan memang bila TVS
Apache RTR 160 (62mm x 52.9mm) berkarakter racy dengan respons throttle
yang cepat pula
Contoh motor lain dengan karakter mesin Over Bore adalah :
Ninja 250R ( 62.0 x 41.2mm ), Scorpio Z (70 x 58mm), Thunder 250 (72.0 mm. x
61.2 mm) dan
2. Over Stroke
Over Stroke adalah jenis
Mesin dengan ciri-ciri besar Bore lebih lebih pendek dari stroke, atau memiliki
stroke yang panjang. Istilah lain dari mesin jenis ini adalah mesin jenis Under
Square. Karakteristik utama motor dengan mesin Over stroke adalah
hentakan Torsi sangat terasa di RPM rendah sampai menengah. Akan tetapi
harga yang harus dibayar adalah kecilnya power dan torsi pada rpm tinggi bila
dibandingkan motor dengan jenis Over Bore. Motor bermesin Over Stroke sesuai
dengan karakter stop n go saat berkomuter. Yamaha V-Ixion (57mm × 58.7mm)
adalah salah satu motor yang bejenis Over Stroke. Contoh lain adalah mio
(50.0 x 57.9 mm), Vario (50,0 mm x 55,0 mm), Sky Drive (53.5 mm x 55.2 mm),
harley Davidson XR 1200 (88.90 mm x 96.82 mm), HD Roadking (95.25 mm x 111.25
mm), Honda Fury (89.5mm x 104.3mm),
Yamaha YZF R15 dengan mesin yang sama pada V-Ixion yang
Over stroke, sedangkan Tampilan R15 yang Racy seharusnya ditunjang dengan jenis
mesin racy yang umumnya berjenis Over Bore.
3. Square
Square memiliki dimensi panjang Bore dan Stroke yang sama panjang
atau hampir sama panjang. karakter mesin motor Square adalah tenaga dan
torsinya diperoleh hampir merata di semua pita RPM. Motor jenis ini nyaman
dipakai untuk segala hal, boleh dibilang Motor palu gada.
Contoh dari motor
dengan jenis mesin Square atau minimal yang hampir square adalah Yamaha
Byson (58,0 x 57,9 mm) .
KARBURATOR
1. Karburator (VM)
Sistim pemasukan bahan
bakar pada sepeda motor dimulai dari : Tangki, Saluran, Saringan dan kemudian
berakhir pada unit pemasukan ke ruang bakar. Unit pemasukan ke ruang bakar ini
ada dua macam yaitu : karburator dan
injektor. (baca cara kerja sistim injeksi sepeda motor)
Pemasukan bahan bakar
ke dalam ruang bakar mengalir secara mekanis berdasarkan perbedaan tekanan
antara bagian luar ruang bakar dan bagian dalam ruang bakar. Berdasar teori
yang seperti ini maka apabila ada kebocoran dalam saluran maka akan menyebabkan
sistim tidak dapat bekerja.
Prinsip kerja
Karburator sama dengan penyemprot obat nyamuk, cairan akan menyemprot dengan
memanfaatkan perubahan tekanan.
Apabila udara mengalir
melintasi venturi B, kecepatan udara akan bertambah tetapi tekanan udara di B
akan berkurang sehingga bensin akan terhisap ke atas.
Memahami
cara kerja karburator VM, dibagi dalam beberapa sistim, yaitu : (klik di sini, karbu su karbunya motor matic)
1.
Sistem Pelampung
2.
Sistem Choke
3.
Putaran Stasioner
4.
Kecepatan Menengah
5.
Kecepatan Tinggi
Berikut adalah salah
satu contoh gambar karburator VM
engan memahami sistim
– sistim di atas berarti mengerti karakter karburator. Sehingga akan dapat
melakukan penyetelan, menilai baik atau tidaknya karburator . (klik di sini, penyetelan karburator VM & SU)
A. Sistim Pelampung
Volume bensin diatur
oleh:
1.
Pelampung (Float)
2.
Jarum pelampung (Float valve)
Cara kerja :
1.
Jika volume bensin turun, pelampung akan turun membuka
katup jarum pelampung (float valve), sehingga bensin akan mengalir.
2.
Jika volume bensin naik, pelampung ikut naik dan jarum
pelampung menutup aliran bensin.
B. Sistim Choke
Berfungsi :
Untuk
memperkaya campuran bensin dan udara pada saat mesin dalam keadaan dingin
Cara kerja :
- Jika katup choke ditutup aliran udara yang masuk berkurang.
- Mesin akan menyedot bensin lebih banyak dan membentuk campuran yang kaya.
C. Putaran Stasioner
Skep (Piston Valve)
tertutup, udara mengalir melalui Slow Air Bleed menuju saluran Spuyer Kecil (Slow
Jet), kemudian udara bercampur dengan bensin dari Spuyer Kecil (Slow
Jet) menuju ruang bakar
Bagian yang bekerja :
- Slow Air Bleed : mensuplai udara ke slow jet
- Air Screw : mengatur komposisi campuran udara dan bensin
- Slow Jet : mensuplai bensin untuk putaran stasioner
- Trhottle Stop Screw : mengatur putaran stasioner mesin dengan mengatur posisi skep (piston valve)
D. Putaran Menengah
Pembukaan katup gas =
¼ – ¾, udara mengalir melalui saluran venturi, Slow Air Bleed dan Main Air
Bleed, lalu Jarum Skep (Jet Needle) terangkat mengikuti pergerakan skep (Piston
Valve), kemudian Bensin mengalir melalui Spuyer Utama (Main Jet)
& Spuyer Kecil (Slow Jet).
Bagian yang bekerja :
- Ventury
- Slow Air Bleed
- Main Air Air Bleed
- Piston Valve
- Needle Valve
- Slow Jet
- Main Jet
E. Putaran Tinggi
Pembukaan katup gas
= ¾ – Penuh, udara mengalir melalui saluran ventur, sehingga Jarum Skep (Jet
Needle) terangkat mengikuti pergerakan piston valve, kemudian bensin
mengalir melalui Main Jet.
Bagian yang bekerja :
1.
Ventury
2.
Spuyer Utama (Main Jet)
2. Karburator (CV)
Teknologi karburator
yang dipakai sudah lebih canggih dibandingkan model konvensional dengan
penambahan beberapa penemuan baru. Karburator modern ini memiliki keunggulan
pada konsumsi bahan bakar yang irit dan emisi gas buang yang lebih ramah
lingkungan.
Saat ini pabrikan
sepeda motor banyak menggunakan teknologi karburator jenis Constant Velocity
(CV) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan nama karburator vakum. Sepeda
motor bebek model terbaru, sudah dilengkapi piranti karburator vakum. Bahkan
teknologi karburator vakum berkembang menjadi varian New Constant Velocity
(NCV), yang dipasang pada sepeda motor bebek bermesin 130 cc.
Karburator bagi sepeda
motor adalah bagian yang vital. Perangkat ini berfungsi mengabutkan bensin agar
lebih mudah terbakar di ruang bakar silinder. Karburator dilengkapi pelampung,
katup jarum, baut penyetel udara, jarum skep, dan pompa percepatan. Setiap
komponen punya tugas sendiri-sendiri.
Pelampung misalnya,
berfungsi mengatur tinggi rendahnya bensin dalam ruang pelampung karburator.
Tinggi rendahnya permukaan bensin itu dipengaruhi oleh lidah pelampung.
Pelampung yang bocor bisa membuat karburator kebanjiran bensin. Piranti yang
mengatur keluar masuknya bahan bakar pada karburator adalah skep berbentuk
jarum.
Karburator vakum (CV)
bisa disebut satu tahap lebih maju dibandingkan teknologi lama. Mekanisme kerja
karburator vakum memang berbeda dengan karburator konvensional atau Venturi
Meter (VM). Bukaan skep karburator model CV diatur berdasarkan kavakuman di
ruang bakar atau tekanan udara antara inlet dan manifold, bukan oleh tarikan
kabel gas seperti pada karburator tipe VM. Besar kecilnya perbedaan tekanan
udara diatur oleh skep kupu-kupu yang berhubungan dengan kabel gas. Jadi
pergerakan kabel gas tidak langsung membuka skep karburator, tetapi membuka
skep kupu-kupu lebih dahulu baru kemudian membuka skep utama. Pada teknologi
karburator CV, buka-tutup kabel gas hanya sebagai pemancing saja. Sementara
membran karet karburator CV menjadi alat pengatur otomatis permintaan bahan
bakar.
Naik turun jarum skep
pada karburator CV ditentukan oleh kevakuman di ruang bakar. Saat putaran mesin
masih rendah dan tingkat kevakuman rendah, skep hanya membuka dengan lubang
yang kecil. Begitu putaran mesin naik dan tingkat kevakuman meningkat, skep
akan membuka lebar-lebar untuk mengalirkan bahan bakar. Permintaan bahar bakar
pun akan sesuai dengan keperluan mesin, sehingga konsumsinya jauh lebih hemat
dibandingkan karburator konvensional. Dibalik kecanggihan teknologinya,
karburator CV juga memiliki kelemahan, yaitu lambat pada akselerasi awal.
Penyebabnya saat putaran mesin rendah, skep akan membuka rendah pula. Otomotis
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak begitu banyak sehingga tenaga yang
dikeluarkan tidak besar.
Walaupun gas
dipelintir dalam-dalam, skep karburator tidak akan membuka secara spontan
mengikuti putaran grip gas. Yang terjadi adalah udara dipaksa masuk
sebanyak-banyaknya ke dalam ruang bakar, sedangkan debit bahan bakar sedikit.
Hasilnya pembakaran pun tidak optimal dan tenaga seperti kosong sesaat. Tenaga
baru akan mengisi kembali pada durasi waktu sekira 1 detik.
No comments:
Post a Comment