Saturday, March 1, 2014

SEPEDA MOTOR 2 TAK


BAB IV
SEPEDA MOTOR 2 TAK

1. Komponen – Komponen Yang Ada Pada Motor 2 Tak
a.    Silinder
Silinder adalah sebagai tempat pembakaran campuran bahan bakar dengan udara untuk mendapatkan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Pada umumnya silinder dibuat dari bahan baja tuang, pada meisn besar dan pada mesin kecil terbuat dari bahan logam aluminium paduan yang di bagian dalamnya dipasangkan tabung dari bahan baja yaitu pada bagian tempat bergeraknya torak. Sepeda motor yang menggunakan sistem pendingin udara, pada bagian luar silindernya terdapat sirip – sirip untuk mempertinggi efisiensi pendinginan. Pada motor 2 langkah terdapat rongga – rongga bilas dan rongga pembuangan.


 








Gambar 4.1 Silinder

b. Kepala Silinder
Seperti halnya pada silinder yang menglami tekanan dan temperatur tinggi, demikian juga pada kepala silinder terutama di bagian ruang bakar. Umumnya kepala silinder dibuat dari bahan aluminium paduan. Untuk menghindarkan terjadinya kebocoran gas terutama pada langkah kompresi, maka pemasangan paking dan pengencangan baut untuk merapatkan kepala silinder terhadap silindernya haruslah seteliti mungkin. Kepala selinder motor 2 langkah jauh lebih sederhana bentuk dan konstruksinya. Karena pada kepala silinder motor 2 langkah tidak memiliki mekanisme katup seperti yang ada pada motor 4 langakah sehingga pembongkaranya tidak sulit.


 









Gambar 4.2 kepala silinder

c. Torak (piston)
Karena torak mengalami kerja dan beban yang berat di dalam silinder dan ruang bakar, maka pada pembuatan torak telah di perhitungkan dengan baik karena bahan logam yang  digunakannya dan bagaimana bentuk dari torak itu sendiri, agar ia dapat mengatasi fungsinya dalam mesin. Umumnya torak tersebut terbuat dari bahan aluminium paduan yang mempunyai sifat  - sifat :
Ø  Ringan
Ø  Penghantar panas yang baik
Ø  Pemuaian kecil
Ø  Tahan terhadap keausan akibat geseran
Ø  Kekuatan yang tinggi, terutama pada temperatur yang tinggi.
Bentuk dari pada torak umumnya rata, tetapi dengan adanya kebutuhan sehubugan dengan kompresi dan bentuk ruang bakarnya, maka torak pada sepeda motor dapat juga terbentuk :
Ø  Cekung
Ø  Cembung
Ø  Kerucut terpancung
Ø  Bentuk deflector (tonjolan pengarah gas), seperti pada umunya pada motor 2 langkah, Dengan maksud untuk membentuk pemisah gas baru dengan gas bekas.
Diameter torak dibuat lebih kecil dari pada diameter lubang silindernya, pada waktu mesin bekerja, kerengangan itu di rapatkan oleh cincin torak yang mempunyai sifat pegas, dan untuk menghidarkan ternjadinnya kemacetan saat torak memuai diwaktu mesin sedang panas, maka pelumasan diantara dinding silinder dengan torak dan cincin torak ini harus baik sekali. Tentunya kerengan antara diameter lubang silinder mempunyai besar tertentu pada setiap jenis motor, karena dengan kerengan yang terlalu besar atau terlalu kecil, kedua – duanya mempunyai pengaruh yang buruk.
Sebenarnya torak itu tidak berbentuk silinder, melainkan diameter bagian atas umumnya lebih kecil dari pada  bagian bawah. Hal ini untuk menanggulangi pamuaian  yang lebih banyak pada bagian atas, karena bagian itu mendapat panas yang sangat besar.



 








Gambar 4.3 Torak

d. Cicin Torak (Piston Ring)
Fungsi cicin torak adalah :
·         Mempertahankan kerapatan antara torak dengan dinding silinder agas tidak ada kebocoran gas dari ruang bakar ke dalam bak mesin. Untuk itu cincin torak harus mempunyai kepegasan yang kuat dalam penekanan dalam dinding silinder.
·         Membantu pengontrolan lapisan minyak pelumas pada dindin selinder.
Dilihat dari fungsiya di atas maka cincin torak di buat dari bahan besi tuang dan ada juga dari bahan baja paduan dengan tambahan bahan- bahan lainnya sebagai lapisan pada bagian permukaan yang bergesekan untuk tujuan mempertinggi ketahanan terhadap keausan.
Cincin torak dibagi menjadi dua macam yaitu :
1.      Cicin Konpresi
2.      Cincin Pelumasan
Pada motor dua 2 tak hanya memiliki dua buah cincin torak :
·         1 Buah cincin kompresi
·         1 Buah cincin pelumasan


 








Gambar 4.4 Cincin Torak

a.    Pena Torak (Pin Torak)
Berfungsi untuk mengikat torak terhadap batang penggerak, disamping bertugas sebagai pemindah tenaga dari torak ke batang penggerak agar gerak bolak – balik dari torak dapat dirubah nantinya menjadi gerak berputar pada poros engkol. Pena torak terbuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi, karena ia harus tahan terhadap beban yang sangat besar.
b.   Batang Penggerak (Connecting Rod)
Sering di singkat dengan con–rod. Batang penggerak adalah suatu bagian yang menghubungkan antara torak dengan poros engkol. Konstruksi dari batang penggerak adalah terdiri dari bagian – bagian yang dinamakan :
1.   Kepala kecil
2.   Tangkai
3.   Kepala besar
Pada umumnya  panjang batang penggerak kira – kira sebesar 2 kali langkah gerak torak dan di buat dari bahan baja atau besi tuang.





 








Gambar 4.5 batang penggerak

c.  Poros Engkol (Cranksaft/kru – As)
Berfungsi menggerak bolak – balikan pada torak yang akan di rubah menjadi gerak putar oleh poros engkol melalui pena torak dan batang penggerak.
Poros engkol yang di gunakan pada mesin sepeda motor ada dua yaitu :
·         Jenis built up               : Jenis ini terdapat pada sepeda motor jenis kecil yang memilik  jumlah silinder satu atau dua.
·         Jenis one – piece         : jenis ini terdapat pada sepeda motor jenis besar yang memiliki jumlah silinder banyak.
h.  Roda gila (fly wheel)
setelah berakhirnya langkah kerja, poros engkol harus tetap berputar untuk menjamin agar torak dapat mencapai langakah – langkah berikutnya. Dapat berputarnya poros engkol secara terus menerus itu, adalah akibat adanya tenaga gerak (energi kenetis) yang disimpan pada roda gilanya, sebagai kelebihan pada saat langkah kerja. Roda gila ini dalam berputarnya harus balancing dengan teliti agar putaran mesin rata betul, tanpa getarn –getaran. Pada mesin sepeda motor, umumnya roda gila berfungsi juga sebagai rotor generator.





2. Prinsip kerja Motor 2 Tak
Motor 2 langkah memerlukan 2 (dua) langkah gerak torak  untuk menyelesaikan 1(satu) proses kerja.
Cara Keraja Motor 2 Langkah
a.  Langkah pengisapan dan pembuangan
1.      Torak bergerak dari TMA ke TMB.
2.      Pada saat saluran bilas masih tertutup masih oleh torak, di dalam bak engkol terjadi kompresi terhadap campuran bensin dengan udara.
3.      Di atas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai terbuang keluar melalui saluran buang.
4.      Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui saluran, dan saluran bilas terus masuk ke dalam ruang bakar.
b.   Langkah kompresi dan pembakaran
1.  Torak bergerak dari TMB ke TMA.
2. Saluran bilas dan saluran buang tertutup, terjadi langkah kompresi, dan setelah         mencapai tekanan tinggi busi memercikan bunga api llistrik untuk membakar campuran bensin  dengan udara tadi.
3.  Pada saat yang bersamaan juga di bawah (didalam bak engkol mesin) bahan bakar
yang baru masuk ke dalam bak mesin melalui saluran masuk.

Keterangan :
Di atas Torak                  : Langkah pengisapan campuran bahan bakar dan udara
Di bawah Torak             : Penyalaan campuran bahan bakar
Di atas Torak                  : Langakah ekspansi / pengembangan gas pembakaran
Di bawah Torak             : Langkah akhir pemasukan
Di atas Torak                  : Akhir langkah kerja, mulai langkah pembuangan
Di bawah Torak             : Mendesak campuran bahan bakar udara
Di atas Torak                  : Awal langkah pembilasan,menekan gas bekas
Di bawah Torak             : Mendesak campuran bahan bakar udara
Di atas Torak                  : Pembilasan dan pengisian silinder
Di bawah Torak             : Pengaliran campuran bahan bakar  udara dari ruang engkol ke silinder
Di atas Torak                : Langkah akhir pembuangan, sebagian kecil pengisian keluar
Di bawah Torak             : Tekanan vakum terjadi
Di atas Torak                  : Akhir pembuangan, mulai langkah kompresi campuran bahan bakar,
dan udara
Di bawah Torak             : Tekanan hampa bertambah besar
Di atas Torak                  : Kompresi campuran bahan bakar udara
Di bawah Torak             : Mulai langkah pemasukan.

3. Sistem pelumasan pada motor 2 langkah
Sistem Pelumasan pada motor 2 langkah terdiri dari :
1. Sistem Pelumasan Campuran
Pada sistem ini minyak pelumas dicampur dengan bahan bakar didalam satu tangki dan bersama-sama masuk kedalam mesin. Sehingga pelumasan didalam mesin dilakukan oleh minyak pelumas yang bercampur dengan bahan bakar tadi. Setiap jenis mesin mempunyai ketentuan sendiri-sendiri mengenai perbandingan campuran minyak pelumas dengan bahan bakar yang dipakai. Contoh pada sepeda motor yang menggunakan sistim ini adalah.Vespa, Lambretta, DKW, dan sebagainya
2. Sistim Injeksi
            Pada sistim minyak pelumas tidak dicampurkan dalam bahan bakar melainkan tarsipan pada tangki tersendiri. Pada dasarnya, sistim ini merupakan suatu pompa pelumas jenis plunyer yang digerakkan poros engkol melalui roda gigi untuk menekan minyak pelumas. Penekanan minyak pelumas ini ada yang langsung untuk dicampurkan pada gas bahan bakar diseluruh masuknya, tetapi ada juga yang langsung dualirkan kebagian-bagian yang membutuhkanya, misalnya slinder , bantalan poros engkol dan lain-lain. Dengan demikian, sesuai dengan cara masing-masing, dikenal nama sistim - sistim pelumas injeksi ini seperti :
·         Superlume pada motor Kawasaki.
·         Posi Force dan CCI pada motor Suzuki.
·         Autolube pada motor Yamaha
Pada sistem pelumasan injeksi ini, umumnya jumlah minyak pelumas yang di pompa desesuaikan dengan putaran mesin serta pembukaan katup gas.

No comments:

Post a Comment