1.
Lampu Rem
Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang
kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadi benturan dengan kendaran
dibelakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.
Gambar rangkaian lampu rem
2.
Lampu Tanda
Belok (Turn Signal Light)
Lampu tanda belok berfungsi
untuk Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan akan membelok. Selain itu lampu tanda belok
dapat digunakan untuk :
Memberi
tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada jalur yang
berbeda
Memberi
tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan
Lampu
tanda belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit, sedangkan
lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira sama. Agar lampu dapat mengedip
seperti ketentuan diatas, maka pada sistem lampu tanda belok diperlukan suatu
alat yang dinamakan PENGEDIP (Flesher)
Macam-macam pengedip
Model
bimetal
Model
kawat panas
Kondensator
Transistor
Sirkuit integritas
Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3
terminal penghubung kabel-kabel rangkaian, dengan kode-kode seperti dibawah ini
·
Terminal 49 A; L =
·
Terminal 49; B; X =
·
Terminal 31 =
·
Terminal C =
|
Ke saklar lampu tanda belok
Ke kunci kontak (terminal 15)
Ke massa
Ke lampu kontrol
|
Terminal 31 dan C adakalanya
tidak terdapat pada pengedip, karena terminal 31 langsung berhubungan dengan
badan / bodi pengedip, dan terminal C diambil langsung secara paralel dengan
lampu-lampu tanda belok.
|
Pengedip Model Bimental
Konstruksi pengedip ini
adalah yang paling sederhana, terdiri atas 2 batang logam dengan muai panjang yang berbe.
Pada
mulanya titik kontak dalam keadaan menutup, bila sakelar lampu tanda belok
dihubungkan, maka arus dari Baterai, melalui
bimental terus ke lampu tanda belok -----, massa,
lampu tanda belok menyala. Sebagaimana arus gulungan bimetal, akibatnya
bimetal panas Bimetal yang panas akan
melengkung, dan memutuskan arus baterai melalui titik kontak, lampu tanda belok
akan mati.
Bila
bimetal dingin kontak akan berhubungan kembali, demikian seterusnya.
·
Keuntungan :
·
Kerugian :
|
-
Bentuk lebih sederhana
-
harga lebih murah
-
Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan
tegangan
-
Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu
|
Pengedip model kawat panas
|
Waktu sakelar lampu tanda belok
dihubungkan arus mengalir melewati K1 (kontak 1), KP (Kawat Panas), R dan
Relai, mengakibatkan : kawat panas memuai, Relai jadi magnet.
K1
(kontak 1) ditarik oleh relai, saat ini akan mengalir langsung ke lampu tanda
belok, akibatnya lampu tanda belok menyala, kemagnetan relai bertambah,
sehingga menarik kontak 2 (K2) sampai
berhubungan ----- lampu kontrol nyala.
Bila
kawat panas menjadi dingain, akan menarik K1 sampai lepas, hingga k emagnetan relai berkurang, K2 juga lepas saat ini lampu-lampu akan mati.
Demikian
seterusnya,
laman 3,
mulai dengan lampu mati, sedangkan model ini mulai dengan lampu menyala.
Kerugian : Gulungan relai lebih cepat terbakar, bila kawat panas tidak berfungsi
dengan baik perubahan beban
akan mempengaruhi kedipan lampu, pengedip cepat panas.
Pengedip Koondensator
|
Cara kerja :
Membuka dan
menutup kontak adalah pada saat kondensator mengisi dan mengosongkan.
3.
Lampu Hazard
(Hazart Warnig Light)
lampu hazard digunakan untuk memberi
isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama
berhenti atau parker dalam kendaraan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda
belok, tetapi seluruh lampu mengedip serentak
Rangkaian hazard
dan lampu tanda belok menggunakan dioda
|
4.
Lampu Mundur
lampu
mundur (backup light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberi
penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat mundur di malam
hari dan memberi isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara
bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas
trasmisi diposisikan mundur dengan kunci kontok ON
|
5. klakson
Klakson berfungsi untuk memberi
tanda/isyarat dengan bunyi. Agar klakson dapat didengar
dengan baik dan sesuai dengan peraturan, maka klakson harus. mempunyai.frekuensi
getaran antara 1800 – 3550 Hz.
Pada
umumnya klakson dapat dibagi dalam beberapa macam antara lain :
·
Klakson listrik :
·
Klakson udara
-
Dengan kompresor listrik
-
Memakai katup elektro pneumatis (dengan
kompresor rem angin)
a. Jenis-jenis klakson listrik
|
Klakson piringan tidak memakai corong resionansi. Tapi menggunakan plat
resonansi agar suara lebih harmonis
Jenis klakson ini merupakan perlengkapan standar pada setiap kendaraan baru
2)
|
Memakai corong resonansi agar suara lebih harmonis
b. Prinsip dasar klakson listrik
DC (Palu Wagner)
|
c.
Klakson listrik piringan
Bila kontak pemutus menutup,
magnet listrik menarik jangkar dan membran, gerakan jangkar akan membuka
kembali kontak-kontak pemutus, kemagnetan hilang, jangkar kembali pada posisi
semula akibat dorongan pegas plat.Kondensator gunanya menghilangkan percikan
api pada kontak pemutus. Baut penyetel berfungsi untuk menyetel kerenggangan
kontak pemutus dengan jangkar.
|
1.
Plat Resonansi
2.
Membran
3.
Jangkar
4.
Magnet listrik
5.
Pegas
|
|
6.
Baut pengikat
7.
Kontak pemutus
8.
Kondensator
9.
Mur penyetel
kontak
10. Baut penyetel kontak
|
d.
Rangkaian klakson
1)
Rangkaian satu klakson
Petunjuk :
Alasan :
|
|
·
Rangkaian 1 klakson yang sederhana sakelar
berfungsi
menghubung arus dari klakson ke massa.
·
Sehingga aliran arus : baterai sekering klakson
sakelar massa.
·
Mempermudah membuat konstruksi sakelar pada
kemudi.
|
2) Rangkaian 2 klakson :
Keterangan :
Alasan :
|
|
·
Kedua klakson melalui relai.
·
Klakson 1 bisa bunyi bersama/tidak bersama
klakson 2.
·
Pada waktu di kota
hanya menggunakan klakson 1, tetapi kalau di luar kota membutuhkan 2 klakson supaya keras
suaranya.
|
No comments:
Post a Comment