Sunday, March 9, 2014

SISTEM TANDA


1.      Lampu Rem
Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah terjadi benturan dengan kendaran dibelakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.
 Gambar rangkaian lampu rem
2.      Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light)
    Lampu tanda belok berfungsi untuk Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan  akan membelok. Selain itu lampu tanda belok dapat digunakan untuk :
  Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada jalur yang berbeda
  Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan
Lampu tanda belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira sama. Agar lampu dapat mengedip seperti ketentuan diatas, maka pada sistem lampu tanda belok diperlukan suatu alat yang dinamakan PENGEDIP (Flesher)
Macam-macam pengedip
   Model bimetal
   Model kawat panas
   Kondensator
   Transistor
   Sirkuit integritas
            Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3 terminal penghubung kabel-kabel rangkaian, dengan kode-kode seperti dibawah ini
·       Terminal 49 A; L   =
·       Terminal 49; B; X  =
·       Terminal 31            =
·       Terminal C             =
Ke saklar lampu tanda belok
Ke kunci kontak (terminal 15)
Ke massa
Ke lampu kontrol
Terminal 31 dan C adakalanya tidak terdapat pada pengedip, karena terminal 31 langsung berhubungan dengan badan / bodi pengedip, dan terminal C diambil langsung secara paralel dengan lampu-lampu tanda belok.


 
 







            Pengedip Model Bimental
            Konstruksi pengedip ini adalah yang paling sederhana, terdiri atas 2 batang logam             dengan muai panjang yang berbe.
Pada mulanya titik kontak dalam keadaan menutup, bila sakelar lampu tanda belok dihubungkan, maka arus dari Baterai, melalui bimental terus ke lampu tanda belok -----, massa, lampu tanda belok menyala. Sebagaimana arus gulungan bimetal, akibatnya bimetal panas Bimetal yang panas akan melengkung, dan memutuskan arus baterai melalui titik kontak, lampu tanda belok akan mati.
Bila bimetal dingin kontak akan berhubungan kembali, demikian seterusnya.
·    Keuntungan :

·    Kerugian               :

-     Bentuk lebih sederhana
-     harga lebih murah
-     Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan tegangan
-     Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu
Pengedip model kawat panas
 
 
















Waktu sakelar lampu tanda belok dihubungkan arus mengalir melewati K1 (kontak 1), KP (Kawat Panas), R dan Relai, mengakibatkan : kawat panas memuai, Relai jadi magnet.
K1 (kontak 1) ditarik oleh relai, saat ini akan mengalir langsung ke lampu tanda belok, akibatnya lampu tanda belok menyala, kemagnetan relai bertambah, sehingga menarik kontak 2 (K2) sampai berhubungan ----- lampu kontrol nyala.
Bila kawat panas menjadi dingain, akan menarik K1 sampai lepas, hingga k            emagnetan relai berkurang, K2 juga lepas saat ini lampu-lampu akan mati.
Demikian seterusnya,
laman 3, mulai dengan lampu mati, sedangkan model ini mulai dengan lampu menyala.
Kerugian : Gulungan relai lebih cepat terbakar, bila kawat panas tidak berfungsi dengan baik            perubahan beban akan mempengaruhi kedipan lampu, pengedip cepat panas.
Pengedip Koondensator


 
 














Cara kerja :
Membuka dan menutup kontak adalah pada saat kondensator mengisi dan mengosongkan.
3.      Lampu Hazard (Hazart Warnig Light)
            lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parker dalam kendaraan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tetapi seluruh lampu mengedip serentak
Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan dioda


 
 






















4.      Lampu Mundur
            lampu mundur (backup light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberi penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat mundur di malam hari dan memberi isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas trasmisi diposisikan mundur dengan kunci kontok ON



 
 





5.      klakson
            Klakson berfungsi untuk  memberi tanda/isyarat dengan bunyi. Agar klakson dapat didengar dengan baik dan sesuai dengan peraturan, maka klakson harus. mempunyai.frekuensi getaran antara 1800 – 3550 Hz.
Pada umumnya klakson dapat dibagi dalam beberapa macam antara lain :
·         Klakson listrik :
·         Klakson udara
-            Dengan kompresor listrik
-            Memakai katup elektro pneumatis (dengan kompresor rem angin)
a. Jenis-jenis klakson listrik
 
1) Model piringan
Klakson piringan tidak memakai corong resionansi. Tapi menggunakan plat resonansi agar suara lebih harmonis
Jenis klakson ini merupakan perlengkapan standar pada setiap kendaraan baru
2)     
 
Model siput (spiral)

Memakai corong resonansi agar suara lebih harmonis





b. Prinsip dasar klakson listrik DC (Palu Wagner)
 
            Dalam klakson listrik DC, kita perlukan kotak pemutus dan pegas plat agar membran dapat bergetar Bila kontak (3) tertutup arus mengalir ke magnet listrik(1), membran akan tertarik ke arah magnet listrik Jangkar akan membuka kontak pemutus






c.       Klakson listrik piringan
      Bila kontak pemutus menutup, magnet listrik menarik jangkar dan membran, gerakan jangkar akan membuka kembali kontak-kontak pemutus, kemagnetan hilang, jangkar kembali pada posisi semula akibat dorongan pegas plat.Kondensator gunanya menghilangkan percikan api pada kontak pemutus. Baut penyetel berfungsi untuk menyetel kerenggangan kontak pemutus dengan jangkar.




 
 







1.      Plat Resonansi
2.      Membran
3.      Jangkar
4.      Magnet listrik
5.      Pegas

6.      Baut pengikat
7.      Kontak pemutus
8.      Kondensator
9.      Mur penyetel kontak
10.  Baut penyetel kontak
           
d.      Rangkaian  klakson
1) Rangkaian satu klakson






Petunjuk     :



Alasan        :

·           Rangkaian 1 klakson yang sederhana sakelar berfungsi
menghubung arus dari klakson ke massa.
·           Sehingga aliran arus : baterai         sekering        klakson     
sakelar        massa.
·           Mempermudah membuat konstruksi sakelar pada kemudi.

2) Rangkaian 2 klakson :
 








Keterangan :

Alasan        :

·           Kedua klakson melalui relai.
·           Klakson 1 bisa bunyi bersama/tidak bersama klakson 2.
·           Pada waktu di kota hanya menggunakan klakson 1, tetapi kalau di luar kota membutuhkan 2 klakson supaya keras suaranya.

No comments:

Post a Comment